Masalah
Sosial Di Masyarakat
A. Pengertian
Masalah Sosial
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial
adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur
kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah sosial
1.
Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dsb.
2.
Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dsb.
3.
Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan,
dsb.
4.
Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Penjelasan,
1. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor terbesar dari masalah sosial. Apalagi
dizaman yang sudah serba canggih dan maju, akan banyak barang-barang yang harus
dibeli degan nilai harga yang cukup tinggi. Jika seseorang putus sekolah lalu
menjadi pengangguran dan hanya memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak ada
habisnya maka hanya akan menambah tingkat kemiskinan suatu wilayah.
2. Faktor Budaya
Faktor budaya disini merupakan faktor akibat pengaruh lingkungan. Misalnya,
kenakalan remaja. Remaja sangat menyukai hal-hal baru, mencari tahu sesuatu
yang membuatnya penasaran, yang secara sadar atau tidak hal tersebut
merugikannya seperti narkoba.
3. Faktor Biologis
Faktor biologis contohnya keracunan makanan. Jajanan anak-anak sd yang
sering terjadi disekitar kita, anak-anak sd suka membeli makanan diluar sekolah
tanpa tahu apakah itu sehat atau tidak. Alhasil, karena ketidaktahuannya ia
menjadi sakit perut, muntah-muntah, dll.
4. Faktor Psikologis
Aliran sesat,
contohnya diislam banyak terdapat daftar aliran sesat, hal tersebut disebabkan
karena beberapa hal salah satunya seperti mengingkari kebenaran Al-Qur’an. Dan
muncullah pengikut-pengikut yang kurang pemahaman agama.
C. Contoh Masalah Sosial di Masyarakat
Pesta Miras, 12 Remaja di Bogor Digiring Polisi
Bogor (16/10/16). Petugas
gabungan dari Poresta Bogor Kota, TNI, dan Satpol PP Kota Bogor melakukan
operasi cipta kondisi di sejumlah titik di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat.
Alhasil, 12 pemuda yang tengah mabuk digiring petugas.
Kapolresta Bogor Kota,
AKBP Suyudi Ario Seto, mengatakan giat ini dilakukan guna menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat, terutama para pemuda yang kerap melakukan aksi balap
liar dan tawuran.
"Kami mengantisipasi terjadinya aksi tawuran dan balap liar oleh para pemuda, terutama pada malam minggu seperti ini," kata Suyudi, Minggu (16/10/2016)
Dalam operasi tersebut, petugas menyita enam kendaraan sepeda motor tanpa dilengkapi surat-surat kendaraan dan sebilah senjata tajam yang diduga hendak dipakai untuk tawuran.
"Kita amankan 12
pemuda yang mabuk-mabukan di jalanan. Salah satunya membawa senjata tajam jenis
golok. Kita juga amankan beberapa motor yang tidak dilengkapi
surar-surat," jelasnya.
Para pemuda tersebut pun diamankan di Mapolresta Bogor Kota untuk dilakukan pendataan. "Kita akan lakukan operasi ini secara rutin yang intinya mencegah gangguan kamtibmas," tuturnya.
Sumber:
metro.sindonews.com
Solusi:
Bagi masyarakat luas
tidakan para pemuda tersebut sangatlah meresahkan, seperti berbalap liar, para
pengendara lain yang tidak termasuk dalam komplotan mereka bisa saja dijadikan
sasaran musuh yang pastinya tidak tahu siapa orang tersebut. Mabuk-mabukan juga
sangatlah meresahkan, karena orang yang sedang mabuk tentunya kehilangan
kesadaran dan bisa melakukan apasaja yang tidak diinginkan.
Seperti yang telah kita
ketahui, Mapolresta Bogor telah menindak aksi para pemuda tersebut, hal
tersebut sangatlah baik, namun saya yakin pasti masih ada para pembalap liar
juga pemuda yang tawuran diluar sana.
Menurut saya, sebaiknya
aksi balap liar dan pesta miras ini lebih diperhatikan lagi dan diberi hukuman tegas
agar si pembalap liar jera dan tidak ada orang baru yang ingin mencobanya,
karena hal ini merupakan tindakan kriminal yang membuat masyarakat resah. Dapat
juga diberikan suatu sarana khusus bagi pembalap liar yang benar-benar suka
dengan balapan, seperti disekolahkan atau diberi kursus yang nantinya akan
dilombakan secara resmi. Dan unuk pemuda yang suka tawuran sebaiknya diberikan
sanksi atau hukuman yang lebih tegas yang dapat membuat mereka jera tidak ingin
mengulangi, serta diberikan penyuluhan
dan pelajaran terbaik guna mendidik pemuda yang berpendidikan. Polisi sebaiknya
datang kesekolah-sekolah di Indonesia dan memberi penyuluhan untuk tidak
melakukan tawuran atau tinak kriminal lainnya yang meresahkan masyarakat dan
para guru lebih tegas lagi dalam aturannya, bukan hanya ditulis melainkan juga ada
tindakan(hukuman) apabila terjadi pelanggaran. Agar lebih memotivasi, diberikan
penghargaan bagi siswa siswi teladan.
Komentar
Posting Komentar